Ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan laut, yang biasanya hidup di karang-karang. Ada 46 jenis spesies ikan kerapu di dunia, namun yang umum ditemukan di perairan Indonesia saat ini adalah kerapu bebek/tikus, kerapu lumpur, kerapu kertang, kerapu macan, kerapu totol, kerapu karang, kerapu pasir dan kerapu sunu.
Di beberapa negara tropis, ikan kerapu (Groupers) sudah mulai di budidayakan secara komersil. Selain memiliki rasa daging yang lezat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi, ikan kerapu juga memiliki harga jual yang tinggi di pasar dunia. Mahalnya harga komoditas ini dikarenakan ketersediaannya di alam mulai berkurang, sedangkan permintaan pasar dunia semakin tinggi.
Budidaya ikan kerapu juga telah digalakkan di Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga sebagai komoditas ekspor. Ikan kerapu dari Indonesia di ekspor dalam kondisi hidup ke Hongkong, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Filipina, USA, Australia, Singapura, Malaysia dan Perancis.
Budidaya Kerapu Paling Banyak di Sumatera, Papua dan Jawa
Budidaya kerapu paling banyak dilakukan di Sumatera dan Papua. Produksi kerapu di wilayah Sumatera pada 2015 mencapai 7.336 ton, sedangkan di Papua dan Maluku sebesar 4.509 ton. Kerapu juga banyak dikembangkan di area Jawa dengan produksi mencapai 1.148 ton.
Data terakhir yang di dapat dari BPS, produksi ikan kerapu adalah sebanyak 113.368 ton, yang terdiri dari 13.464 ton hasil budidaya dan 99.904 ton hasil tangkapan. Ekspor ikan kerapu di tahun yang sama mencapai US$ 19,8 juta dengan volume 2.552 ton. Dan dari jumlah tersebut, 90 persennya dikirim ke Hongkong. Rata-rata berat badan ikan kerapu per-ekor yang di ekspor antara 500-800 gram.
Perairan Indonesia yang sangat berpotensi untuk membudidayakan ikan kerapu di keramba jaring apung diantaranya adalah; Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Papua, Situbondo-Jawa Timur, Bali, Berau.
Di beberapa negara tropis, ikan kerapu (Groupers) sudah mulai di budidayakan secara komersil. Selain memiliki rasa daging yang lezat dan memiliki kandungan gizi yang tinggi, ikan kerapu juga memiliki harga jual yang tinggi di pasar dunia. Mahalnya harga komoditas ini dikarenakan ketersediaannya di alam mulai berkurang, sedangkan permintaan pasar dunia semakin tinggi.
Budidaya ikan kerapu juga telah digalakkan di Indonesia selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga sebagai komoditas ekspor. Ikan kerapu dari Indonesia di ekspor dalam kondisi hidup ke Hongkong, Taiwan, China, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Thailand, Filipina, USA, Australia, Singapura, Malaysia dan Perancis.
Budidaya Kerapu Paling Banyak di Sumatera, Papua dan Jawa
Budidaya kerapu paling banyak dilakukan di Sumatera dan Papua. Produksi kerapu di wilayah Sumatera pada 2015 mencapai 7.336 ton, sedangkan di Papua dan Maluku sebesar 4.509 ton. Kerapu juga banyak dikembangkan di area Jawa dengan produksi mencapai 1.148 ton.
Data terakhir yang di dapat dari BPS, produksi ikan kerapu adalah sebanyak 113.368 ton, yang terdiri dari 13.464 ton hasil budidaya dan 99.904 ton hasil tangkapan. Ekspor ikan kerapu di tahun yang sama mencapai US$ 19,8 juta dengan volume 2.552 ton. Dan dari jumlah tersebut, 90 persennya dikirim ke Hongkong. Rata-rata berat badan ikan kerapu per-ekor yang di ekspor antara 500-800 gram.
Perairan Indonesia yang sangat berpotensi untuk membudidayakan ikan kerapu di keramba jaring apung diantaranya adalah; Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Papua, Situbondo-Jawa Timur, Bali, Berau.
Peluang Ekspor Ikan Laut - 0822 3629 7658 Mulia Kerapu
4/
5
Oleh
Unknown