Mulia Kerapu - Peluang dan Tips Sukses Budidaya Ikan Kerapu. Kedepan budidaya ikan kerapu di Indonesia sangatlah menjanjikan. Hasil budidaya ikan kerapu dari Indonesia cukup diminati oleh Negara luar, seperti Hongkong, Taiwan, China, dan Jepang. Hasil budidaya ikan kerapu di tingkat pembudidaya untuk tujuan ekspor dihargai hingga US$33 per kilogramnya.
Hasil budidaya ikan kerapu yang berukuran kecil (4-5 cm) sebagai ikan hias laku dijual dengan harga berkisar Rp.7.000/ekor. Sedangkan hasil budidaya ikan kerapu untuk konsumsi dengan ukuran 400-600 gram/ekor laku dijual dengan harga sekitar Rp.70.000/kg untuk kerapu macan dan Rp.300.000/kg untuk kerapu bebek atau kerapu tikus.
Hal ini sangat baik mengingat peluang dan potensi pasar perikanan dalam negeri, termasuk di dalamnya hasil budidaya ikan kerapu juga masih baik. Total konsumsi ikan dalam negeri tahun 2001 sekitar 46 juta ton dengan konsumsi rata-rata 21.71 kg/kepala/tahun. Dengan elastisitas harga 1.06 berarti permintaan akan ikan, termasuk didalamnya permintaan akan hasil budidaya ikan kerapu tidak akan banyak berubah dengan adanya perubahan harga ikan.
Dengan tingginya permintaan dan harga ikan di dunia, maka usaha budidaya ikan kerapu ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pemasukan negara melalui hasil ekspor dari bidang perikanan.
Berikut ini Tips Budidaya Ikan Kerapu Dengan KJA (Keramba Jaring Apung)
Pada budidaya ikan kerapu di keramba jaring apung (KJA) ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar ikan kerapu yang dipelihara berkualitas baik. Hal yang perlu diperhatikan pada budidaya ikan kerapu di KJA yaitu penetapan waktu panen, peralatan panen, teknik panen, serta penanganan pasca panen.
Waktu panen pada budidaya ikan kerapu di KJA biasanya ditentukan oleh ukuran permintaan pasar. Hasil budidaya ikan kerapu ukuran super biasanya berukuran 500 – 1000 gram dan merupakan ukuran yang mempunyai nilai jual tinggi. Panen hasil budidaya ikan kerapu sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari sehingga dapat mengurangi stress ikan pada saat panen.
Peralatan:
Peralatan yang digunakan pada saat panen hasil budidaya ikan kerapu, berupa : scoop, kerancang, timbangan, alat tulis, perahu, bak pengangkut dan peralatan aerasi. Teknik pemanenan yang dilakukan pada usaha budidaya ikan kerapu dalam KJA dengan metoda panen selektif dan panen total.
Panen selektif adalah pemanenan terhadap hasil budidaya ikan kerapu yang sudah mencapai ukuran tertentu sesuai keinginan pasar terutama pada saat harga tinggi. Sedang panen total pada budidaya ikan kerapu adalah pemanenan secara keseluruhan yang biasanya dilakukan bila permintaan pasar sangat besar atau ukuran ikan seluruhnya sudah memenuhi kriteria jual.
Penanganan pasca panen pada budidaya ikan kerapu yang utama adalah masalah pengangkutan sampai di tempat tujuan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar kesegaran ikan tetap dalam kondisi baik. Ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengangkutan terbuka dan pengangkutan tertutup.
Pengangkutan terbuka digunakan untuk jarak angkut dekat atau dengan jalan darat yang waktu angkutnya maksimal hanya 7 jam. Wadah angkutnya berupa drum plastik atau fiberglass yang sudah diisi air laut sebanyak ½ sampai 2/3 bagian wadah sesuai jumlah ikan. Suhu laut diusahakan tetap konstan selama perjalanan yaitu 19-210C. Selama pengangkutan air perlu diberi aerasi. Kepadatan ikan sekitar 50kg/wadah.
Cara pengangkutan yang umum digunakan adalah dengan pengangkutan tertutup Dan umumnya untuk pengangkutan dengan pesawat udara. Untuk itu, 1 kemasan untuk 1 ekor ikan dengan berat rata-rata 500 gam.
Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Kerapu
Menangani hama dan penyakit saat membudidayakan kerapu, pada usaha budidaya ikan kerapu yang dilaksanakan di keramba jaring apung ada sejumlah hama atau pemangsa yang perlu dipaswadai oleh peternak, yakni ikan buntal, burung, dan penyu.
Sementara berbagai penyakit infeksi yang sering menyerang budidaya ikan kerapu adalah penyakit akibat serangan parasit, seperti : parasit crustacea dan flatworm. Pada budidaya ikan kerapu perlu diwaspadai pula penyakit akibat protozoa, seperti : cryptocariniasis dan broollynelliasis.
Penyakit lain yang berpotensi menyerang budidaya ikan kerapu adalah penyakit akibat jamur (fungi), seperti : saprolegniasis dan ichthyosporidosis, penyakit akibat serangan bakteri, serta penyakit akibat serangan virus, yaitu VNN (Viral Neorotic Nerveus).
Demikian peluang, potensi, tips dan kendala budidaya ikan kerapu di keramba jaring apung / KJA yang dapat kami rangkumkan untuk Anda. Semoga dapat menambah wawasan dan menambah kemantapan dalam menekuni usaha budidaya ikan kerapu.
Baca juga: Kerapu Cantang: Kerapu Hibrid Unggul Hasil Persilangan Kerapu Macan & Kertang
(dari berbagai sumber).
Ingin Menjalankan Bisnis Budidaya Ikan Kerapu?
Kami menyediakan benih / bibit ikan kerapu budidaya (Kerapu Cantang & Cantik). Pengiriman Ke Seluruh Indonesia.
Info lengkap hubungi kami di 0822 3629 7658, 0813 3005 5300, 0813 3277 3773
Alamat kantor:
PT MULIA WISNUSETYA INDONESIA
Mall City Of Tomorrow
Lantai 1, FS – 59 / 02
Jl. Ahmad Yani No. 288, Surabaya
Telp : 031 8292393
Hasil budidaya ikan kerapu yang berukuran kecil (4-5 cm) sebagai ikan hias laku dijual dengan harga berkisar Rp.7.000/ekor. Sedangkan hasil budidaya ikan kerapu untuk konsumsi dengan ukuran 400-600 gram/ekor laku dijual dengan harga sekitar Rp.70.000/kg untuk kerapu macan dan Rp.300.000/kg untuk kerapu bebek atau kerapu tikus.
Hal ini sangat baik mengingat peluang dan potensi pasar perikanan dalam negeri, termasuk di dalamnya hasil budidaya ikan kerapu juga masih baik. Total konsumsi ikan dalam negeri tahun 2001 sekitar 46 juta ton dengan konsumsi rata-rata 21.71 kg/kepala/tahun. Dengan elastisitas harga 1.06 berarti permintaan akan ikan, termasuk didalamnya permintaan akan hasil budidaya ikan kerapu tidak akan banyak berubah dengan adanya perubahan harga ikan.
Dengan tingginya permintaan dan harga ikan di dunia, maka usaha budidaya ikan kerapu ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan pemasukan negara melalui hasil ekspor dari bidang perikanan.
Berikut ini Tips Budidaya Ikan Kerapu Dengan KJA (Keramba Jaring Apung)
Pada budidaya ikan kerapu di keramba jaring apung (KJA) ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar ikan kerapu yang dipelihara berkualitas baik. Hal yang perlu diperhatikan pada budidaya ikan kerapu di KJA yaitu penetapan waktu panen, peralatan panen, teknik panen, serta penanganan pasca panen.
Waktu panen pada budidaya ikan kerapu di KJA biasanya ditentukan oleh ukuran permintaan pasar. Hasil budidaya ikan kerapu ukuran super biasanya berukuran 500 – 1000 gram dan merupakan ukuran yang mempunyai nilai jual tinggi. Panen hasil budidaya ikan kerapu sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari sehingga dapat mengurangi stress ikan pada saat panen.
Peralatan:
Peralatan yang digunakan pada saat panen hasil budidaya ikan kerapu, berupa : scoop, kerancang, timbangan, alat tulis, perahu, bak pengangkut dan peralatan aerasi. Teknik pemanenan yang dilakukan pada usaha budidaya ikan kerapu dalam KJA dengan metoda panen selektif dan panen total.
Panen selektif adalah pemanenan terhadap hasil budidaya ikan kerapu yang sudah mencapai ukuran tertentu sesuai keinginan pasar terutama pada saat harga tinggi. Sedang panen total pada budidaya ikan kerapu adalah pemanenan secara keseluruhan yang biasanya dilakukan bila permintaan pasar sangat besar atau ukuran ikan seluruhnya sudah memenuhi kriteria jual.
Penanganan pasca panen pada budidaya ikan kerapu yang utama adalah masalah pengangkutan sampai di tempat tujuan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar kesegaran ikan tetap dalam kondisi baik. Ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengangkutan terbuka dan pengangkutan tertutup.
Pengangkutan terbuka digunakan untuk jarak angkut dekat atau dengan jalan darat yang waktu angkutnya maksimal hanya 7 jam. Wadah angkutnya berupa drum plastik atau fiberglass yang sudah diisi air laut sebanyak ½ sampai 2/3 bagian wadah sesuai jumlah ikan. Suhu laut diusahakan tetap konstan selama perjalanan yaitu 19-210C. Selama pengangkutan air perlu diberi aerasi. Kepadatan ikan sekitar 50kg/wadah.
Cara pengangkutan yang umum digunakan adalah dengan pengangkutan tertutup Dan umumnya untuk pengangkutan dengan pesawat udara. Untuk itu, 1 kemasan untuk 1 ekor ikan dengan berat rata-rata 500 gam.
Hama dan Penyakit Budidaya Ikan Kerapu
Menangani hama dan penyakit saat membudidayakan kerapu, pada usaha budidaya ikan kerapu yang dilaksanakan di keramba jaring apung ada sejumlah hama atau pemangsa yang perlu dipaswadai oleh peternak, yakni ikan buntal, burung, dan penyu.
Sementara berbagai penyakit infeksi yang sering menyerang budidaya ikan kerapu adalah penyakit akibat serangan parasit, seperti : parasit crustacea dan flatworm. Pada budidaya ikan kerapu perlu diwaspadai pula penyakit akibat protozoa, seperti : cryptocariniasis dan broollynelliasis.
Penyakit lain yang berpotensi menyerang budidaya ikan kerapu adalah penyakit akibat jamur (fungi), seperti : saprolegniasis dan ichthyosporidosis, penyakit akibat serangan bakteri, serta penyakit akibat serangan virus, yaitu VNN (Viral Neorotic Nerveus).
Demikian peluang, potensi, tips dan kendala budidaya ikan kerapu di keramba jaring apung / KJA yang dapat kami rangkumkan untuk Anda. Semoga dapat menambah wawasan dan menambah kemantapan dalam menekuni usaha budidaya ikan kerapu.
Baca juga: Kerapu Cantang: Kerapu Hibrid Unggul Hasil Persilangan Kerapu Macan & Kertang
(dari berbagai sumber).
Ingin Menjalankan Bisnis Budidaya Ikan Kerapu?
Kami menyediakan benih / bibit ikan kerapu budidaya (Kerapu Cantang & Cantik). Pengiriman Ke Seluruh Indonesia.
Info lengkap hubungi kami di 0822 3629 7658, 0813 3005 5300, 0813 3277 3773
Alamat kantor:
PT MULIA WISNUSETYA INDONESIA
Mall City Of Tomorrow
Lantai 1, FS – 59 / 02
Jl. Ahmad Yani No. 288, Surabaya
Telp : 031 8292393
Peluang dan Tips Sukses Menjalankan Budidaya Ikan Kerapu
4/
5
Oleh
Unknown