Budidaya Ikan Kerapu - Untuk artikel kali ini, kami akan mengupdate mengenai
Kegiatan Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu secara teknis. Nah, mengenai artikel
ini jika dijadikan satu artikel akan sangat panjang, maka kami membuatnya
menjadi 5 bagian. Untuk bagian ke 1 mengenai: Persiapan Bak, Penetasan Telur & Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu.
Persiapan Bak
Larva kerapu dapat dipelihara dalam bak yang terbuat dari
berbagai bahan dan ukuran namun dengan demikian harus memenuhi beberapa
persyaratan yang diperlukan secara teknis dan kemudahan operasional. Beberapa
persyaratan bak larva adalah terbuat dari bahan yang tidak bereaksi dengan air
laut atau bahan kimia, pori-pori bak terutama bagian dalam harus halus sehingga
mudah pada saat pembersihan, tahan lama serta harga ekonomis. Bak pemeliharaan
larva sebelum diguanakan harus dicuci bersih dan disterilkan antara lain dengan
menggunakan kaporit.
Setelah itu dilakukan pemasangan aerasi dengan jumlah batu
aerasi berkisar antara 2 – 4 buah/m2. Air media pemeliharaan yang digunakan
adalah air laut yang telah melalui penyaringan dan disterilkan. Untuk
mensterilkan air laut dapat digunakan kaporit 15 – 20 ppm atau Pkndengan EDTA.
Air laut yanh telah siap, diisikan kedalam bak larva yang telah disiapkan.
Pengisian bak hanya sekitar setengah sampai tiga perempat dari volume bak,
karena akan ditambahkan fitoplangton kedalam media pemeliharaan tersebut.
Penetasan Telur
Berdasarkan pengamatan mikroskopis, telur kerapu berbentuk
bulat tanpa kerutan, cendrung bergerombol pada kondisi tanpa aerasi, dan kuning
telur tersebar merata. Perkembangan emrio telur sejak pembuahan sampai
penetasan membutuhkan waktu sekitar 19 jam. Pembelahan sel pertama kali terjadi
sekitar 40 menit setelah pembuahan dan pembelahan sel berikutnya berlangsung
setiap 15 – 30 menit hingga mencpai tahap mutisel selama 2 jam 25 menit sejak
penetasan. Setelah tahap mutisel, tahap berikutnya adalah fase blastula,
grastula, nurela, dan emrio.
Gerakan pertama embrio terjadi kira – kira 16 jam setelah
pembuahan. Selanjutnya tiga jam setelah gerakan pertama embrio, telur menetas
menjadi larva. Penetasan telur terjadi larva ini pada suhu 20-290C.
Penetasan dapat dilakukan dengan 2 cara:
Pertama, telur
ditetaskan dalam wadah penetasan dengan kepadatan sekitar 1500 butir/liter,
kemudian larvanya dipindahkan dalam bak pemeliharaan larva.
Kedua, telur
langsung ditetaskan didalam bak pemeliharaan larva. Cara yang baik digunakan
adalah cara pertama, hal ini didasarkan pada keberhasilan dan sterilitas bak
dan media pemeliharaan larva. Sebelum ditetaskan telur disterilkan terlebih
dahulu dengan menggunakan lodine 2 ppm selama 5 menit.
Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu dalam Bak
Larva dipelihara dalam bak pemeliharaan larva. Sebelum
digunakan bak harus dibersihkan, dikeringkan,dan dibilas, lalu diisi air laut
yang sudah disaring dengan salinitas 30-33 ppt dan suhu 27-290 C. Jumlah air
laut yang digunakan sekitar setengah volume bak.
Sebelum larva kerapu hybrid ditebarkan, air laut tersebut perlu direndam dengan kaporit dan
diberi aerasi sekitar dua hari. Tujuannya ialah agar air terbebas dari bakteri
dan hama yang dapat mengganggu pertumbuhan larva. Dosis kaporit sekitar 30-50
ppm. Sebelum digunakan, air media ini harus dibiarkan dahulu selama tiga hari
agar kaporitnya hilang sehingga aman untuk larva.
Sekian untuk Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu Bagian 1, ikuti terus artikel dalam blog ini, untuk update artikel Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu Bagian 2 berikutnya. Like FP, follow twitter dan halaman Google plus kami untuk mendapatkan update artikel terbaru.
Facebook: Mulia Kerapu
Twitter: @MuliaKerapu
Google +: Mulia Kerapu
Pemeliharaan Larva Ikan Kerapu Bagian 1: Persiapan Bak, Penetasan Telur & Pemeliharaan dalam Bak - Mulia Kerapu
4/
5
Oleh
Unknown